Anda sedang menggunakan mode :

File Association pada Ubuntu dengan Program exe

0

Written on 08.15 by Muharrom, Muhammad Aji

Seperti yang kita tahu, saat ini kita sudah dapat membuka program Window$ pada OS linux. Kita hanya perlu satu program tambahan, yaitu Wine, untuk melakukannya.

Akan tetapi, untuk membuka file selain .exe, biasanya Linux sudah menyediakan program lain. Lantas, bagaimana jika kita lebih nyaman dengan menggunakan program yang biasanya kita gunakan pada Window$. Apakah setiap saat akan membuka file harus dilakukan dengan klik kanan --> Open With Wine?

Tidak, tentu saja tidak! Kita bisa merubah file association-nya. Dengan cara yang hampir sama dengan cara yang telah saya tuliskan sebelumnya. Langkah-langkahnya ialah sebagai berikut:
  1. Klik-kanan pada file yang ingin selalu dibuka dengan program window$.
  2. Klik open with
  3. Nah, perbedaannya dengan cara sebelumnya ada di bagian ini. Jika di artikel sebelumnya tinggal pilih dari daftar program, jika dengan cara ini saya yakin program tersebut tidak tersedia. Untuk membuka file itu dengan program yang tersedia, caranya cukup mudah, yaitu tinggal klik Browse (atau semacamnya, saya lupa), lalu di kolom enter command (atau semacamnya), silahkan ketik seperti ini      "wine %direktori program tersebut%. Misalnya, program tersebut ada di /media/disk/Program Files/K-Lite Codec Pack/Media Player/mpc.exe, maka perintah yang harus dimasukkan ialah "wine /media/disk/Program Files/K-Lite Codec Pack/Media Player/mpc.exe" (tanpa tanda petik).
  4. Jika Anda melakukannya dengan benar, pasti dalam daftar program terdapat nama wine tanpa simbol, pilih saja program itu.
  5. Klik OK.
Sekarang, file association pada file type itu telah diubah. Coba Anda klik dua kali file tersebut. Saya yakin, file Anda akan terbuka dengan program window$ yang telah Anda pilih.
 

Mengatur Asosiasi Berkas (File Association) Pada Ubuntu

0

Written on 08.01 by Muharrom, Muhammad Aji

 Jika Anda ingin memainkan salah satu file film Anda di Ubuntu, secara default Ubuntu akan membukanya dalam media player bawaannya. Jika Anda ingin memainkannya dalam player lain, misalnya VLC Media Player (yang telah di-instal sebelumnya), maka secara default kita harus klik kanan, lalu Open with VLC Media Player. Lalu, bagaiman jika kita ingin memainkannya di player lain tanpa klik kanan? Bagaimana caranya agar kita dapat membukanya di player lain dengan double-click biasa?

Satu jawabannya, mengubah asosiasi berkas (file association)! Sama seperti Window$, Ubuntu juga menggunakan sistem file association untuk membuka file-nya.

Mengganti file association sebenarnya cukup mudah. Untuk melakukannya, kita cukup melakukan beberapa klik Pertama, cari file dengan tipe yang ingin anda rubah program untuk membukanya (misal: file flv). Kedua, klik kanan pada file tersebut. Kemudian, pada tab Open with, di sana akan tercantum program yang biasa Anda pakai untuk membukanya. Untuk merubah asosiasi, tinggal pilih saja program mana yang ingin Anda gunakan dengan klik nama program tersebut satu kali, sehingga tombol radio berpindah pada file tersebut. Jika tidak tercantum, Anda bisa browse atau ketik command untuk membuka program tersebut. Terakhir, klik OK.

Cukup mudah, 'kan? Hanya dengan beberapa klik, asosiasi file dapat dirubah. Dengan ini, Anda tidak perlu kesulitan lagi membuka file dalam program favorit Anda, 'kan? Cukup double-click saja seperti biasa. :D

Instal Ubuntu Dual Boot dengan XP

0

Written on 07.25 by Muharrom, Muhammad Aji

Baru-baru ini, saya instal ubuntu di salah satu kompie saya. Kebetulan, di komputer tersebut telah ter-install WinXP. Saya tidak ingin menghapusnya, karena saya masih ingin menggunakannya sebagai OS kedua setelah Ubuntu. Jadi, saya pilih untuk dual-boot.

Inilah yang saya lakukan waktu itu:


1. Boot dengan CD Ubuntu
2. Tentukan bahasa yang digunakan
3. Pilih Install Ubuntu
4. Tentukan bahasa (lagi), setelah itu, klik Next (atau forward ya??)
5. Pilih lokasi. Walaupun saya berada di Malang, tapi karena pilihan Malang nggak ada ya saya pilih Jakarta. Jangan lupa klik Next.
6. Menentukan keyboard-layout. Biasanya sih USA, udah dipilih secara otomatis.

7. Selanjutnya, kita dihadapkan pada pilihan akan instal ubuntu di partisi mana. Yang membuat saya kagum adalah ubuntu dapat langsung mendeteksi bahwa di komputer saya telah ter-instal WinXP. Dan juga, ubuntu menyediakan opsi "Install them side by side", artinya WinXP saya masih ada dan dapat digunakan berdampingan dengan Ubuntu. Karena ingin gampang, saya pilih saja deh opsi ini.

8. Pada jendela selanjutnya, tinggal tentukan username, password, serta nama komputer. Selain itu, ada juga pilihan automatic logon (logon secara otomatis).

9. Selanjutnya, ubuntu menyediakan fitur untuk meng-impor konfigurasi yang telah kita buat dengan user di WinXP. Saat itu, saya tidak impor apa-apa.

10. Jendela selanjutnya adalah jendela Ready to Install. Di sini, ditampilkan konfigurasi yang telah kita tentukan sebelumnya. Selain itu, di pojok kanan bawah, ada tombol bertuliskan "Advanced...". Ternyata, di situ disediakan pilihan di mana GRUB loader akan di-instal. Saat itu, karena saya tidak tahu, saya biarkan saja.

11. Tinggal klik Install. Tunggu deh beberapa saat sampai proses instalasi selesai.

Setelah proses instalasi selesai, akan ada perintah reboot. Saya lakukan deh sesuai perintah yang ada. Ternyata, instal ubuntu berdampingan dengan XP caranya simpel sekali. Tapi, dari langkah di atas, ada satu kelemahan. Yaitu, pada langkah ke-7. Di sana, saya memilih "Install them side by side." Dengan memilih pilihan tersebut, maka ukuran partisi ubuntu akan ditentukan secara otomatis.

Sialnya, ternyata ubuntu terlalu baik pada WinXP, sehingga ia hanya menggunakan kurang lebih 2 GB saja. Padahal, masih ada lebih dari 15 GB free space. Akibatnya, partisi root saya langsung penuh setelah instal satu program saja. Jadi, jika Anda ingin instal ubuntu dengan cara yang sama seperti saya, saya sarankan Anda memilih opsi ketiga yaitu "Specify partition manually". Di sini, kita dapat menentukan ukuran partisi sendiri.

Tapi, jika Anda sudah terlanjur dan ingin merubah ukuran, itu bisa dilakukan. Saya sendiri melakukan itu. Caranya dapat Anda baca di sini.

Adapun tips & trik instal ubuntu akan saya tulis pada artikel berikutnya. Terima kasih & merdeka!

Merubah ukuran root pada ubuntu dengan GParted

0

Written on 07.08 by Muharrom, Muhammad Aji

Merujuk pada artikel saya sebelumnya yaitu Instal Ubuntu dual-boot dengan WinXP, saya menemukan masalah dalam ubuntu yang saya instal, yaitu masalah ukuran partisi root. Partisi ini sangat penting, karena sistem ubuntu di-instal di sini (setau saya). Nah, karena itu, jika partisi ini ber-ukuran kecil, ubuntu tidak akan berjalan dengan baik. Contoh masalah adalah tidak bisa update ubuntu dan mozilla firefox sering tertutup sendiri.

Untuk mengatasi masalah-masalah itu kita dapat merubah ukuran partisi root itu sendiri. Alat yang dibutuhkan hanya satu, yaitu GParted LIVE CD yang cd-image-nya dapat Anda download secara gratis dari sini. Setelah Anda download file .iso tersebut, burn file tsb. ke CD. Lalu, untuk merubah ukuran partisi root, Anda dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini:

1. Boot dengan GParted LIVE CD.
2. Waktu disuruh milih opsi2 boot, pilih yang default aja deh, langsung enter.
3. Pada partition manager yang langsung tampil, cari partisi yang free space-nya masih besar. Lalu ubah ukurannya dengan klik resize / move. Tentukan sendiri ukuran barunya kira-kira mau dikurangi berapa buat nambah root.
4. Setelah itu, cari partisi tempat instal ubuntu. Kalo nggak tau, cari aja yang filesystem-nya ext3. Sama seperti tadi, ubah ukurannya dengan klik resize / move. Saya sarankan New Size-nya Anda tentukan dengan ukuran maksimum yang telah tertulis. Ini berguna supaya root jadi besar dan gak perlu resize lagi.
5. Klik apply changes.

Nah, simpel kan. Tinggal tunggu deh. Setelah proses selesai, ketik reboot agar komputer restart, lalu coba masuk ke ubuntu. Sekarang, coba lihat di status bar, ukuran free space pasti nambah deh.